Thursday, January 16, 2014

Main Saham ala Intelligent Investor - Things to Consider About Per-Share Earnings

[Pos ini ©2013 oleh Willy billythepip.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Ulasan ini adalah kelanjutan dari Bab 11, dan mengacu pada Bab 12: Things to Consider About Per-Share Earnings, hal 310 – 329.

Fokus pada bab ini adalah analisis laba-rugi, atau untuk lebih jelasnya lagi, analisis akan sejumlah uang yang perusahaan 'klaim' hasilkan untuk setiap lembar sahamnya. Perhatikan baik-baik bahwa saya menekankan kata 'klaim' disini.

Ada dua hal penting yang Graham tekankan disini.

Pertama, waspadalah terhadap angka laba tahunan yang dicantumkan perusahaan. Laba perusahaan pada tahun tertentu bisa saja tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Misalnya bisa saja ada laba yang luar biasa besar pada tahun tertentu karena penjualan aset utama, dan yang berarti juga sebenarnya merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Saran Graham di sini, perhatikan pola laba perusahaan dari tahun ke tahun. Ingat, sebelumnya Graham menganjurkan membaca laporan keuangan perusahaan minimal 5 tahun ke belakang. Graham pribadi bahkan bisa membaca LK sampai 20 tahun ke belakang agar benar-benar yakin dengan emiten yang beliau incar! Pokoknya data hanya dari satu tahun saja sama sekali tidak cukup untuk menilai kinerja perusahaan.

Dan itulah nasihat kedua Graham, untuk laba jangka pendek, pastikan anda benar-benar mengerti mengapa angka labanya bisa keluar sekian. Jadi jika angka-angkanya terlihat terlalu bagus, biasanya memang mencurigakan.

Investor yang intelijen harus cermat disini. Baca benar-benar Laporan Tahunan perusahaan. Baca info terkait emiten pada situs IDX. Perhatikan keterangan-keterangan tambahan yang dicantumkan pada LK mengenai laba. Apakah keterangannya masuk akal? Apakah ada beban begini begitu yang terus menerus timbul dari waktu ke waktu? Beban begini begitu apaan, dan seberapa jauh angkanya berubah jika beban yang aneh-aneh ini tidak dimasukkan?

Zweig mengambil contoh bagaimana nasihat Graham akan analisis laba-rugi diterapkan pada perusahaan Amerika yang fundamentalnya tidak karuan. Ini adalah perusahaan-perusahaan yang sepintas bisnisnya terlihat mantap, tetapi isi laporan keuangannya bisa membuat jantungan investor yang cermat. Seandainya saja para investor tidak lugu mau saja ikut-ikutan membeli perusahaan-perusahan tersebut, tentu mereka bisa menghindari tragedi finansial dari jauh-jauh hari.

Beberapa nasihat praktis Zwaig terkait analisis laba-rugi antara lain:
  1. Baca laporan keuangan dari belakang. Hal-hal yang paling mengerikan biasanya memang sengaja ditaruh rada-rada tersembunyi pada LK. Cerita yang sebenarnya seringkali ada pada bagian terakhir dari LK, yaitu bagian Catatan atas Laporan Keuangan, oleh karena itu investor yang intelijen sebaiknya mulai membaca dari bagian ini.
  2. Baca benar-benar bagian Catatan atas Laporan Keuangan. Ironisnya, angka-angka pada bagian depan Laporan Tahunan seringkali menjadi fokus utama para investor, padahal faktanya tersembunyi jauh di belakang. Secara umum, semakin panjang dan berbelit-belit bagian Catatan atas Laporan Keuangan, semakin meragukan kinerja perusahaan tersebut.
  3. Asah keahlian anda membaca laporan keuangan. Untuk mengerti laporan keuangan suatu perusahaan, mau tidak mau seorang investor aktif harus mau dan mampu membacanya seperti layaknya seorang akuntan. Paling tidak, investor aktif harus melek prinsip akuntansi dasar. Baca-baca juga buku mengenai analisis laporan keuangan praktis biar lebih afdol.

Jadi apa pesan moral dari bab ini? Sederhana saja, jangan mudah percaya angka-angka yang tertulis pada Laporan Keuangan suatu perusahaan! Ada 1001 cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk memanipulasi angka-angka tersebut, baik secara legal maupun ilegal. Investor yang intelijen harus mau dan mampu membaca makna di balik angka-angka yang perusahaan 'klaim' tersebut, jadi jangan terlalu naif juga perusahaan akan langsung jujur menampilkan angka-angka tersebut apa adanya tanpa dipoles. Ingat, orang yang berjas dan berdasi bisa mencuri uang jauh lebih banyak daripada orang dengan pisau atau pistol.

Ulasan berikutnya adalah Bab 13: A Comparison of Four Listed Companies, hal 330 – 346. Selamat membaca!

2 comments: