Sunday, November 29, 2015

Walter Schloss - Factors Needed to Make Money in the Stock Market

[Pos ini ©2015 oleh Willy billythepip.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Walter Schloss sempat meninggalkan nasihat-nasihat yang timeless untuk menjadi seorang value investor yang sukses. Rekaman interview terakhir Schloss sebelum beliau meninggal ada di video youtube ini, pada bagian 0:00 - 3:15, dan 24:26 - 27:00.




Prinsip value investing Schloss juga sempat dijabarkan beliau pada Maret 1994, dalam 16 factors needed to make money in the stock market:

  1. Ini yang paling penting: selalu pertimbangkan posisi harga relatif terhadap value.
  2. Cobalah untuk memperkirakan value dari suatu perusahaan. Ingatlah bahwa saham mewakili kepemilikan bisnis, dan bukan hanya secarik kertas (atau kode emiten)
  3. Book value bisa menjadi point awal dalam menaksir value perusahaan. Usahakan utang tidak melebihi 100% ekuitas. 
  4. Sabar. Saham tidak akan langsung terbang setelah anda beli. 
  5. Tutup kuping sama tips atau rumor. Biarlah para profesional yang mengurus begituan, dan itu pun saya tidak yakin mereka sanggup. Pokoknya jangan ikut-ikutan beli hanya karena ada obrolan saham akan terbang, atau ikut-ikutan jual ketika ada kabar jelek.
  6. Jangan takut menjadi loner, tapi pastikan penilaian anda memang benar. Memang tidak mungkin 100% pasti benar, jadi cobalah berpikir terbalik dan mencari tahu sendiri kemungkinan apa yang salah dari hipotesis anda. Sebagai loner, bolehlah membeli pelan-pelan ketika saham anjlok, dan menjual pelan-pelan ketika saham meroket.
  7. Percayalah pada penilaian anda ketika anda sudah mengambil keputusan.
  8. Bangunlah filsafat investasi pribadi, dan konsisten mengikutinya. Ini adalah kuncinya untuk sukses bermain saham.
  9. Jangan kelewat nafsu langsung menjual saham. Jika misalnya saham sudah mencapai nilai wajarnya tentu tidak salah untuk jual, tetapi seringkali hanya karena saham sudah naik 50% banyak orang yang sudah kelewat gatal ingin ambil cuan. Sebelum menjual, coba hitung sekali lagi nilai wajar saham, dan lihat posisi saham relatif terhadap book value-nya. Waspada terhadap situasi pasar modal saat itu. Apakah yield sedang rendah, sedangkan rasio P-E sudah tinggi? Apakah pasar modal sedang mencapai level historis tertinggi? Apakah orang-orang terlihat kelewat optimis?
  10. Ketika membeli saham, salah satu trik saya adalah membeli di dekat level terendah beberapa tahun terakhir. Misalnya saham anjlok dari 125 ke 60, dan banyak yang berpikir sahamnya sudah murah. Padahal kalau 3 tahun sebelumnya saham pernah di level 20, bisa saja sahamnya terus jeblok ke bawah menguji level tersebut. (Catatan penulis: walaupun tidak ada bukti eksplisit Schloss memakai analisis teknikal, poin ke-10 ini memberikan indikasi bahwa Schloss paling tidak memahami ide dasar teknikal untuk membeli saham di dekat level support yang kuat, dan ini bisa dilihat di Weekly atau Monthly chart.)
  11. Cobalah membeli aset yang sedang terdiskon, daripada fokus di earnings. Earnings seringkali berubah-ubah secara dramatis dalam waktu singkat, sedangkan aset biasanya lebih stabil. Jika memang ingin fokusnya di earnings, mau tidak mau investor harus lebih mendalami perusahaannya.
  12. Dengarkan masukan dari orang yang anda hormati. Ini bukan berarti anda langsung 100% ikut sama apa pun yang mereka sampaikan, jadi anda harus tetap kritis. Ingat, itu adalah uang anda sendiri dan bukan uang mereka, jadi mereka tidak akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa dengan uang anda. Sekali anda kehilangan uang, akan lebih sulit untuk mencetak cuan berikutnya karena modal anda sudah terkikis.
  13. Kesampingkan emosi dalam mengambil keputusan. Panik dan tamak itu emosi yang paling jahat dalam mempengaruhi keputusan anda memperjualbelikan saham.
  14. Selalu ingat keajaiban dari bunga berbunga. Triknya ada di aturan 72, dan dari situ anda akan bisa menghitung kapan uang anda akan berlipat ganda. Misalkan return saham anda 12% per tahun, dan anda terus mereinvestasikan uang anda kembali di saham. Secara kasar, uang akan jadi dobel setelah 6 tahun.
  15. Saham lebih menarik daripada obligasi. Obligasi cuannya terbatas, dan biasanya juga hasilnya sebanding dengan inflasi.
  16. Hati-hati bermain-main dengan leverage. Itu bisa berbalik menghabisi anda.
Sumber: stockopedia
 

2 comments:

  1. selamat malam kang willy, kapan nih mau bahas buku karangan peter lynch nih...

    saya penggemar blog akang ini, terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... kapan2 mungkin. Peter Lynch bukunya malah pernah dibahas bung Iyan di blog sebelah. Sudah dicek?

      Kalau sudah baca buku Intelligent Investor, coba cari dan baca buku Benjamin Graham yang Security Analysis. Itu baru buku investasi betulan yang profesional. Imho, Intelligent Investor itu bisa dibilang "Security Analysis - for dummies".

      Delete